Home » » Sejarah Uang

Sejarah Uang

Written By Unknown on Wednesday, January 2, 2013 | 7:46 AM






Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang.

Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.

dan ketika kita ingin membahas sejarah UANG  didunia ini mesti kembali ke jaman Sumeria sekitar 6000 thn yg lalu. Sekitar 4000 SM, Kerajaan Sumeria telah memiliki sistem ekonomi yg mengenal "Uang" dan bukan lagi menggunakan barter.

Walaupun di kebudayaan lain telah ada konsep "Uang" tetapi sifat - sifatnya dan penggunaannya tidak se Ekstensif seperti yang dilakukan oleh kebudayaan Sumeria.

Uang dijaman itu dinyatakan dalam satuan Shekel. Satuan ini merupakan nilai tukar antara 180 "gun" (biji padi-padian) dengan berat dari perak.
(Jadi perak-perak itu beratnya itu harus kurang lebih setara dengan 180 gun biji padi).

Sistem ini kemudian di Adopsi oleh kebudayaan disekitarnya dan disempurnakan oleh kebudayaan Hellenisme dengan membuat Koin. Koin ini begitu mudah dibawah dan diukur sehingga membuat semua orang menyukainya. Hal ini menjadi salah satu faktor dari majunya kebudayaan Yunani dijaman itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, sistem ini disempurnakan, mulai dari standarisasi logam yang digunakan, bentuk dan berat serta berbagai macam simbol dan nominasi dikeluarkan.

Setelah dunia memasuki abad penjelajahan dan menemukan banyak daerah baru didunia ini dan terbukanya jalur perdagangan ke Asia, Amerika dan Afrika maka sistem koin ini dirasa merepotkan dan karena volume transaksi yang meningkat maka mulailah berlaku apa yang dikenal dengan sistem "Uang Perwakilan"/ "Representatives money".

Sistem Representatives money ini adalah cikal bakal sistem Perbankan dan penggunaan Uang Kertas. Pada dasarnya ini adalah sebuah "surat" perjanjian antara pemilik uang yg menitipkan uangnya pada suatu "tempat" (Dijaman sebelum adanya Bank mereka menitipkan uangnya pada Pandai Emas atau pedangang besar lainnya). Tetapi karena transaksi yang terjadi sering harus melintasi laut dan daerah berbahaya serta mungkin tidka segera terjadi dan jg kualitas kertas dan tinta saat itu tidak begitu bagus maka yg digunakan adalah Plat Logam yang berisikan PROMES-TO-PAY untuk membayarkan sejunmlah tertentu uang.

Seiring dengan berkembangnya perdagangan Internasional maka jumlah Emas dan Perak yang ada di Eropa menjadi tidak stabil dan makin sulit untuk menentukan Standarisasi serta karena praktek "Moneter" semakin marak maka akhirnya semakin sulit bagi para "Bankir" ini untuk melakukan akuntabilitas. Oleh sebab itu maka mulailah dibentuk Bank-Bank sentral sebagai regulator untuk melakukan akuntabilitas dan memastikan standarisasi nilai tukar sehingga tercipta kestabilan.

Di abad ke 18, dengan ditemukannya penggunaan logam2x sebagai bahan campuran maka logam-logam yang dijaman sebelumnya dianggap tidak berharga menjadi memiliki nilai lebih sehingga Bank-Bank mulai mengantikan sistem pencatatan pada plat logam menjadi sistem pencatatan pada kertas yg distandarisasi. Istilahnya adalah "Bank Notes".

Bank Notes ini ditulis dalam berbagai nominal dan nilainya dapat ditukarkan dengan Emas dan/atau perak. Tetapi karena kebutuhan untk ekspansi Industri dan perdagangan serta berkembangnya konsep Credits and Loans maka satu demi satu negara-negara didunia ini mulai meninggalkan sistem "Representatives Money" dan menggunakan apa yg disebut "Fiat Money".

Saat ini bisa dikatakan seluruh negara didunia menggunakan sistem Fiat Money.

Sistem ini mendasarkan nilai dari Uang terhadap supply dan demand nya dipasar dan bukan didasarkan pada nilai tukarnya terhadap logam-logam berharga.

Jadi disimpulkan bahwa Nilai dari uang ber evolusi dari kepercayaan terhadap nilai dari barang yang digunakan untuk transaksi menjadi kepercayaan terhadap institusi yang mengeluarkan uang tersebut dan yg terjadi didunia moderen adalah kepercayaan terhadap kekuatan ekonomi suatu negara terhadap uang yg dicetaknya.


Share this article :

Post a Comment

Orang Keren habis baca pasti komen, setuju ?

 
Support : TV Series | Ekspresi2nd Kaskus | Satya Kumara
Copyright © 2013. Blog Seorang Pemuda - All Rights Reserved
Template edited by Satya Kumara Published by Blog Seorang Pemuda
Proudly powered by Blogger