Gundy Cahyadi, Ekonom OCBC Bank
mengatakan, IDMA Index yang bisa kita dapati dari Bloomberg menunjukkan
bahwa rally di obligasi pemerintah berdenominasi IDR telah terus
berlanjut di bulan Februari ini. "Over all price returns telah mencapai
rekor tertingginya," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima vibiznews.com, Rabu (27/02/2013).
Menurutnya,
di saat yang bersamaan kita juga bisa melihat bagaimana jumlah
investasi portfolio asing kembali naik di bulan Februari ini yang
berarti secara per bulan arus meraih investasi portfolio ke pasar
obligasi pemerintah telah terus bertahan di level positif sejak
September 2012 lalu atau bulan ke-6 secara berturut-turut.
Apa yang membuat hal ini terjadi?.
Gundy
menjelaskan bahwa kita perlu mengingat di periode yang bersamaan, (1)
rupiah telah terus tertekan di pasar dikarenakan neraca perdagangannya
yang masih tercatat di defisit, dan (2) kenyataan bahwa kondisi
perekonomian dunia sendiri masih begitu-begitu saja.
"Salah
satu jawaban yang telah menyebabkan tingginya minat investor asing
terhadap obligasi pemerintah ini adalah kenyataan bahwa tingkat
likuiditas dunia masih tercatat sangat tinggi apalagi dengan
kebijakan-kebijakan dari bank-bank sentral dunia yang masih terus
berkesan accomodative," jelasnya.
Sampai kapan pesta ini berlanjut?.
Gundy mengungkapkan, faktor yang paling penting untuk kita monitori ke depan adalah tren inflasi dalam negeri.
"Secara
teori, jika inflasi dalam negeri mulai bergerak naik ke atas, untuk
mempertahankan tingkat real interest rate yang sama dan positif berarti
tingkat imbal hasil obligasi pemerintah harus ikut meningkat," urainya.
Mengenai
hal ini sendiri, dirinya menambahkan, telah melihat mulai adanya
tanda-tanda bahwa tekanan underlying inflation mulai meningkat
dikarenakan inflasi di kelompok bahan makanan yang telah kembali naik
dan juga adanya berita tentang wacana kenaikan harga LPG selain
kemungkinan kenaikan harga BBM yang masih terbuka saat ini.
Sumber : disini
Post a Comment
Orang Keren habis baca pasti komen, setuju ?