Home » » Kejahatan Perang Jepang (Dokumentasi)

Kejahatan Perang Jepang (Dokumentasi)

Written By Unknown on Saturday, January 5, 2013 | 7:21 AM

1. Jugun Ianfu ( Comfort Women )





Jugun Ianfu adalah istilah Jepang terhadap perempuan penghibur tentara kekaisaran Jepang dimasa perang Asia Pasifik, istilah asing lainnya adalah Comfort Women. Pada kenyataannya Jugun Ianfu bukan merupakan perempuan penghibur tetapi perbudakan seksual yang brutal, terencana, serta dianggap masyarakat internasional sebagai kejahatan perang. Diperkirakan 200 sampai 400 ribu perempuan Asia berusia 13 hingga 25 tahun dipaksa menjadi budak seks tentara Jepang.

*Mengapa Jugun Ianfu diciptakan?
- Melakukan invansi ke negara lain yang mengakibatkan peperangan membuat kelelahan mental tentara Jepang. Kondisi ini mengakibatkan tentara Jepang melakukan pelampiasan seksual secara brutal dengan cara melakukan perkosaan masal yang mengakibatkan mewabahnya penyakit kelamin yang menjangkiti tentara Jepang. Hal ini tentunya melemahkan kekuatan angkatan perang kekaisaran Jepang. Situasi ini memunculkan gagasan untuk merekrut perempuan-perempuan lokal , menyeleksi kesehatan dan memasukan mereka ke dalam Ianjo-Ianjo sebagai rumah bordil militer Jepang.

*Bagaimana mereka direkrut?
- Mereka direkrut dengan cara halus seperti dijanjikan sekolah gratis, pekerjaan sebagai pemain sandiwara, pekerja rumah tangga, pelayan rumah makan dan juga dengan cara kasar dengan menteror disertai tindak kekerasan, menculik bahkan memperkosa di depan keluarga.

*Siapa yang merekrut mereka?
- Militer Jepang, sipil Jepang, pejabat lokal sepeti bupati, camat, lurah dan RT

* Dari mana asal Jugun Ianfu?
- Mereka berasal dari Korea Selatan, Korea Utara, Cina, Filipina, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, dan Indonesia. Sebagian kecil di antaranya dari Belanda dan Jepang sendiri. Mereka dibawa ke wilayah medan pertempuran untuk melayani kebutuhan seksual sipil dan militer Jepang baik di garis depan pertempuran maupun di wilayah garis belakang pertempuran.

*Siapakah Jugun Ianfu Indonesia?
- Sebagian besar perempuan-perempuan yang berasal dari pulau Jawa yang dijadikan Jugun Ianfu seperti Mardiyem, Sumirah, Emah Kastimah, Sri Sukanti, hanyalah sebagian kecil Jugun Ianfu Indonesia yang bisa diidentifikasi. Masih banyak Jugun Ianfu Indonesia yang hidup maupun sudah meninggal dunia yang belum terlacak keberadaannya.

*Bagaimana mereka diperlakukan?
- Mereka diperkosa dan disiksa secara kejam. Dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Jepang sebanyak 10 hingga 20 orang siang dan malam serta dibiarkan kelaparan. Kemudian di aborsi secara paksa apabila hamil. Banyak perempuan mati dalam Ianjo karena sakit, bunuh diri atau disiksa sampai mati.

*Kapan dan dimana ?
- Ianjo pertama di dunia dibangun di Shanghai, Cina tahun 1932. Pembangunan Ianjo di Cina dijadikan model untuk pembangunan Ianjo-Ianjo di seluruh kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia sejak pendudukan Jepang tahun 1942-1945 telah dibangun Ianjo diberbagai wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Jawa, Nusa Tenggara, Sumatra, Papua.

*Apa yang terjadi setelah perang?
- Setelah perang Asia Pasifik usai Jugun Ianfu yang masih hidup didera perasaan malu untuk pulang ke kampung halaman. Mereka memilih hidup ditempat lain dan mengunci masa lalu yang kelam dengan berdiam dan mengucilkan diri. Hidup dalam kemiskinan ekonomi dan disingkirkan masyarakat. Mengalami penderitaan fisik, menanggung rasa malu dan perasaan tak berharga hingga akhir hidupnya.

*Siapa yang bertanggungjawab atas sistem perbudakan terencana ini?
- Kaisar Hirohito merupakan pemberi restu sistem Jugun Ianfu ini diterapkan di seluruh Asia Pasifik. Para pelaksana di lapangan adalah para petinggi militer yang memberi komando perang. Maka saat ini pihak yang harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan ini adalah pemerintah Jepang.

*Bagaimana sikap pemerintah Jepang masa kini?
- Pemerintah Jepang masa kini tidak mengakui keterlibatannya dalam praktek perbudakan seksual di masa perang Asia Pasifik. Pemerintah Jepang berdalih Jugun Ianfu dikelola dan dioperasikan oleh pihak swasta. Pemerintah Jepang menolak meminta maaf secara resmi kepada para Jugun Ianfu. Kendatipun demikian Juli 1995 Perdana Menteri Tomiichi Murayama pernah menyiratkan permintaan maaf secara pribadi, tetapi tidak mewakili negara Jepang. Tahun 1993 Yohei Kono mewakili sekretaris kabinet Jepang memberikan pernyataan empatinya kepada korban Jugun Ianfu. Namun pada Maret 2007 Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dengan menyanggah keterlibatan militer Jepang dalam praktek sistem perbudakan seksual.

*Bagaimana sikap politik pemerintah Indonesia?
- Pemerintah Indonesia menganggap masalah Jugun Ianfu sudah selesai, bahkan mempererat hubungan bilateral dan ekonomi dengan Jepang paska perang Asia Pasifik. Namun hingga kini banyak organisasi non pemerintah terus memperjuangkan nasib Jugun Ianfu dan terus melakukan melobi ke tingkat internasional untuk menekan pemerintah Jepang agar menyelesaikan kasus perbudakan seksual ini. Kemudian upaya penelitian masih terus dilakukan untuk memperjelas sejarah buram Jugun Ianfu Indonesia,berpacu dengan waktu karena para korban yang sudah lanjut usia.

*Bagaimana sikap masyarakat Indonesia?
- Banyak masyarakat yang merendahkan, serta menyisihkan para korban dari pergaulan sosial. Kasus Jugun Ianfu dianggap sekedar “kecelakaan” perang dengan memakai istilah “ransum Jepang”. Mencap para korban sebagai pelacur komersial. Banyak juga pihak-pihak oportunis yang berkedok membela kepentingan Jugun Ianfu dan mengatasnamakan proyek kemanusiaan, namum mereka adalah calo yang mengkorupsi dana santunan yang seharusnya diterima langsung para korban.

*Apakah AWF?
- Juli 1995 Asian Women’s Fund (AWF) didirikan oleh organisasi swasta Jepang. Organisasi ini dituduh sebagai “agen penyuap” untuk meredam protes masyarakat internasional dan tidak mewakili pemerintah Jepang secara resmi. Di masa pemerintahan Soeharto Tahun 1997 Menteri Sosial Inten Suweno menerima dana santunan bagi para korban sebesar 380 juta yen yang diangsur selama 10 tahun. Namun banyak para korban menyatakan tidak pernah menerima santunan tersebut.

*Apa yang dituntut para korban?
- 1. Pemerintah Jepang masa kini harus mengakui secara resmi dan meminta maaf bahwa perbudakan seksual dilakukan secara sengaja oleh negara Jepang selama perang Asia Pasifik 1931-1945.
2. Para korban diberi santunan sebagai korban perang untuk kehidupan yang sudah dihancurkan oleh militer Jepang.
3. Menuntut dimasukkannya sejarah gelap Jugun Ianfu ke dalam kurikulum sekolah di Jepang agar generasi muda Jepang mengetahui kebenaran sejarah Jepang.

* Bagaimana sikap masyarakat internasional?
- Tahun 1992, untuk pertama kalinya Kim Hak Soon korban asal Korea Selatan membuka suara atas kekejaman militer Jepang terhadap dirinya ke publik. Setelah itu masalah Jugun Ianfu terbongkar dan satu persatu korban dari berbagai negara angkat suara. Kemudian tahun 2000 telah digelar Tribunal Tokyo yang menuntut pertanggung jawaban Kaisar Hirohito dan pihak militer Jepang atas praktek perbudakan seksual selama perang Asia Pasifik. Tahun 2001 final keputusan dikeluarkan di Tribunal The Haque. Setelah itu tekanan internasional terhadap pemerintah Jepang terus Dilakukan. Oktober 2007 kongres Amerika Serikat mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menekan pemerintah Jepang memenuhi tanggung jawab politik atas masalah ini . Meski demikian pemerintah Jepang sampai hari ini belum mengakui apa yang telah diperbuat terhadap ratusan ribu perempuan di Asia dan Belanda pada masa perang Asia Pasifik.




 

2. Romusha





"Yang lainnya mati KELAPARAN atau DIPOTONG KEPALANYA, atau mati karena DIPUKUL atau DIKUBUR HIDUP-HIDUP atau DIPAKU KETANAH DAN DITINGGALKAN SAMPAI MATI"



Romusha adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
 


3. Pembunuhan Massal di Nanjing (Dec. 1937 - Feb. 1938)




Pembunuhan massal Nanjing ( Rape of Nanjing/Nanjing Massacre ) dilakukan oleh militer Jepang di Nanjing, hal ini dimulai setelah Cina jatuh ke tangan Jepang dan berakhir sekitar akhir 1938. Lebih dari 300.000 ribu rakyat cina dibunuh, diperkosa, disiksa.

Jepang secara konstan menolak terjadinya pembunuhan massal ini, dan mencoba mengubah sejarah dengan mengklaim Jepang adalah pemersatu Asia.


 

 

 

 




 

 

 
 Seorang rakyat Cina dibunuh dengan cara dibayonet

 
Mayat-mayat korban pembantaian di XiaGuan

 

 
Para tahanan perang yang berjumlah sekitar 57.000 orang dikurung di Gunung MuFu, lebih kurang 10.000 prajurit dan sisanya rakyat sipil. Mereka semua dibawa ke CaoXieXia dan dibunuh semua ( 57.000 orang ).

 
Pada November 1894, Jepang membunuh 30.000 orang Cina di kota Luushun

 

 
Seorang rakyat Cina akan dipenggal dengan katana, tampak seorang serdadu Jepang tersenyum.

 

 
Seorang pilot Amerika dipenggal SETELAH kekaisaran Jepang mengumumkan penyerahan kepada Amerika.

 

 
Mayat-mayat bayi yang dibunuh, dipenggal, dicincang.

 
 Kepala-kepala korban pemenggalan.

Di kota medan, ada sejarah 5 org bersaudara bangsa Indonesia keturunan Cina melawan kekejaman Jepang sewaktu perang dunia kedua, akhirnya kelima orang itu ditangkap dan dipenggal, kepala mereka digantung di pusat kota, untuk menghormati jasa 5 orang itu, maka didirikan suatu kelenteng yang bernama " Pekong Lima " ( jalan sutomo, Medan ).







Seorang wanita diperkosa dan dibunuh, para wanita yang diperkosa perutnya dibelah agar organnya keluar semua, payudara mereka dipotong.

Kutipan kesaksian seseorang yang berhasil selamat :

"On December 16th, I went to the streets, smoke and fire flames had not yet been extinguished. The number of the dead bodies of my countrymen was terrifyingly large, especially there were many corpses of women... Eight of ten of them had their abdomens being cut open, intestines squeezed out. There were several mothers laid died together with their fetuses covered by blood... the breasts of these female bodies were either cut off or bayoneted into a mixture of flesh and blood ..." 


 


4. Kompetisi Membunuh




Komandan-komandan militer Jepang menggunakan kompetisi membunuh untuk meningkatkan moral para serdadunya, mereka mengundang para penulis berita untuk mempublikasikan pemenangnya di koran-koran.


Salah satu kompetisi membunuh di ZiJin dipublikasikan di koran di seluruh dunia.
 





Letnan dua ( Letda ) Mukai dan Noda membunuh 105 dan 106 orang Cina, yang lebih hebat dari mereka di kompetisi sebelumnya adalah Kapten Tanaka Gunkhici, membunuh 300 orang Cina dengan tangannya sendiri. ( Beberapa koran jepang memuat ini sebagai suatu Kompetisi )


5. UNIT 731 : Eksperimen biologi dan kimia terhadap manusia ( Tahanan Perang )

UNIT 731 adalah eksperimen biologi dan kimia Jepang yang dirahasiakan, tahanan perang digunakan dalam eksperimen ini.

Adapun eksperimen itu antara lain :

- Menggantung manusia naik turun untuk melihat berapa lama akan bertahan sebelum tercekik sampai mati.
- Menginjeksi udara ke arteri manusia untuk melihat berapa lama waktu terjadi emboli.
- Meninjeksi urin kuda ke ginjal manusia.
- Tidak memberikan makanan kepada tahanan untuk melihat berapa lama mereka akan bertahan hidup sampai mati.
- Menempatkan manusia di ruangan bertekanan tinggi untuk melihat berapa lama akan bertahan hidup sampai mati.
- Menempatkan manusia di temperatur yang ekstrim untuk melihat bagaimana suhu dapat merusak tubuh manusia dan melihat berapa lama manusia tsb bertahan hidup sampai mati.
- Menggunakan tahanan perang sebagai eksperimen meneliti hubungan antara temperatur, pembakaran, dan ketahanan hidup.
- Menempatkan manusia dalam mesin pemutar untuk melihat berapa lama akan bertahan hidup sampai mati.
- Menginjeksi darah hewan ke manusia untuk mempelajari efeknya.
- Menggunakan radiasi sinar-x tinggi kepada tahanan untuk mempelajari efeknya.
- Menempatkan manusia di dalam ruangan gas beracun untuk mempelajari efeknya.
- Menginjeksi air laut untuk melihat apakah dapat mengganti kadar garam dalam tubuh manusia.



 Komandan Unit 731, Shiro Ishii


 

 

 




Sumber :

http://www.jugunianfuindonesia.org
http://id.wikipedia.com
http://en.wikipedia.com
http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id
http://www.centurychina.com 

http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000001550162/
Share this article :

+ comments + 1 comments

Anonymous
February 13, 2013 at 3:10 PM

Indra Ganie :

Saya mendapat kesan bahwa Jepang adalah (mantan) penjajahan yang terlupakan. Agaknya Jepang beruntung bahwa perioda penjajahannya terbilang singkat dan terjepit pula. Sejak awal penjajahan hadir di Nusantara pada 1511 – ketika Portugis mencaplok Malaka – hingga Kapitulasi Kalijati 1942 yang mengakhiri penjajahan Belanda, perioda ini adalah full perioda penjajahan Barat. Setelah Perang Dunia-2 berakhir pada 1945, Indonesia harus kembali berhadapan dengan imperialisme Barat – dengan istilah “Sekutu” – dan berakhir pada 1962, saat Irian Barat harus diserahkan Belanda. Dengan demikian ingatan bersama bangsa ini yang paling dalam adalah penjajahan Barat. Untuk waktu ke depan, tidak hanya perihal penjajahan Barat (termasuk segala kejahatannya) yang disimak lebih jauh, namun juga perihal pendudukan Jepang (1942-5). Walau “hanya” sekitar 3,5 tahun, pendudukan Jepang berdampak luar biasa. Dari segi jumlah warga yang tewas terdapat angka yang begitu fantastis – sekitar 4 juta, akibat kekejaman dan kelalaian pemerintah pendudukan. Saya menilai tulisan, penelitian, monumen atau apapun yang dapat mengingat perioda pendudukan Jepang masih relatif sedikit dibanding hal yang sama dengan penjajahan Barat. Juga harus diwaspadai bahwa Jepang belum berhenti bermimpi menjadi pemimpin Asia-Pasifik, dan mimpi tersebut mendapat restu diam-diam dari Amerika Serikat – mantan musuhnya pada Perang Dunia-2. AS butuh Jepang untuk membendung pengaruh Cina dan Korea Utara. Di dalam negeri Jepang sempat muncul suara-suara yang ingin mengubah konsep militer Jepang yang defensif menjadi ofensif, terlebih Jepang terlibat sengketa wilayah dengan Cina. Terkait dengan Indonesia, harus diwaspadai penjajahan Jepang jilid-2 antara lain melalui berbagai bantuan yang sebagian besar adalah berbentuk pinjaman – artinya HUTANG! Ini jelas membebani APBN kita yang seharusnya berguna untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Oh ya, ada lagi yang perlu diingat bahwa apa yang disebut “Indonesia Japan Economic Partnership Agreement” / IJEPA yang diteken pada 2007 dinilai sejumlah anak bangsa sebagai bentuk penjajahan Jepang jilid-2, antara lain IJEPA merupakan sebuah bentuk strategi keamanan energi Jepang, terutama untuk gas alam dan batubara. Pengiriman gas ke Jepang bukannya tanpa risiko, karena kedaulatan dan ketahanan energi (energy security) Indonesia akan terancam, karena gas bukanlah energi terbarukan. Krisis energi yang saat ini tengah mengemuka dalam politik global hendaknya menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk melakukan pengamanan pasokan energi di dalam negeri, untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, pertanian dan industri dalam negeri secara berkelanjutan. Dengan demikian, JEPANG BELUM BERHENTI MELANJUTKAN PENJAJAHAN DI INDONESIA!


Post a Comment

Orang Keren habis baca pasti komen, setuju ?

 
Support : TV Series | Ekspresi2nd Kaskus | Satya Kumara
Copyright © 2013. Blog Seorang Pemuda - All Rights Reserved
Template edited by Satya Kumara Published by Blog Seorang Pemuda
Proudly powered by Blogger